Kamis, 04 Oktober 2018

Peranan Tokoh Pendidikan di Indonesia


Ayu Intan Tina (15120237)
Reportase Kuliah Filsafat Pendidikan
Assalamu’alaikum wr.wb.
Ki Hadjar Dewantara merupakan seorang tokoh pendidikan di Indonesia. Tokoh pendidikan lainnya yaitu AA.Nafis dan M.Syafi’i. AA.Nafis adalah seorang tokoh pendidikan dan juga seorang sastrawan. Pada zaman kerajaan sudah ada pendidikan (feminimitas, maskulin), yang digambarkan sebagai simbol perlawanan terhadap kolonialisme. Tokoh pendidikan pada zaman kerajaan yaitu RA.Kartini. Sebelumnya ada tokoh Cut Nyak Dhien. Beliau merupakan seorang pahlawan dari daerah Aceh.
Peranan tokoh pendidikan di Indonesia antara lain:
Ki Hadjar Dewantara sangat berperan dalam kemajuan pendidikan. Bahkan kemajuan pendidikan di negara Finlandia termasuk menganut sistem atau filsafat Ki Hadjar Dewantara. Sebutan Ki, berarti orang yang berpengaruh. Jika dalam Islam ada sebutan Ustad, yang berarti guru besar. Tokoh yang berpartisipasi secara publik adalah Ki Hadjar Dewantara. Karena pengaruh politik, maka nama beliau menjadi Ki Hadjar Dewantara. Hal tersebut dilakukan agar tidak menampakkan keadaan konglomerat. Pola yang mempengaruhi pendidikan nasional diantaranya yaitu: pendidikan anak-anak, keluarga, kesenian, ilmu adab, bahasa, dan ilmu jiwa. Dibagian pendidikan nasional, dalam pendidikan harus diingat bahwa pendidikan berawal dari rasa kemerdekaan. Merdeka bukan berarti bebas. Kemerdekaan berbeda dengan kebebasan. Independent berarti tidak ada ikatan. Fredom atau kemerdekaan, seharusnya mengerti batasan-batasan. Muhammad Ainun Nadjib atau biasa dikenal Cak Nun, mengemukakan “Kemerdekaan memahami batasan”. Contohnya, kita bebas berperilaku namun ada batasan di dalam masyarakat.
Ki Hadjar Dewantara mengemukakan bahwa untuk membentuk sistem pendidikan nasional maka harus :
1.      Berdiri sendiri
2.      Tidak tergantung pada orang lain
3.      Dapat mengatur dirinya sendiri
Merdeka = mengerti batasan diri. Dimensi kemerdekaan sama dengan dimensi kedirian. Ada kesadaran semesta atau kosmik yang diwakili oleh dirimu, dipahami oleh dirimu dinamakan memiliki rasa kemerdekaan. Kemandirian itu tiak harus dimaknai sama sekali tidak tergantung pada orang lain.
Hubungan pengajaran dengan bangsa :
Pengajaran nasional adalah pengajaran yang selaras dengan kehidupan bangsa. Bangsa yang lupa adalah bangsa yang dapat dikatakan atau dikategorikan dia yang melupakan / dilupakan, dia yang dilalaikan / melalaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar