Ayu
Intan Tina (15120237)
Reportase
Kuliah Filsafat Pendidikan
Assalamu’alaikum
wr.wb.
Ki
Hadjar Dewantara merupakan seorang tokoh pendidikan di Indonesia. Tokoh
pendidikan lainnya yaitu AA.Nafis dan M.Syafi’i. AA.Nafis adalah seorang tokoh
pendidikan dan juga seorang sastrawan. Pada zaman kerajaan sudah ada pendidikan
(feminimitas, maskulin), yang digambarkan sebagai simbol perlawanan terhadap
kolonialisme. Tokoh pendidikan pada zaman kerajaan yaitu RA.Kartini. Sebelumnya
ada tokoh Cut Nyak Dhien. Beliau merupakan seorang pahlawan dari daerah Aceh.
Peranan
tokoh pendidikan di Indonesia antara lain:
Ki
Hadjar Dewantara sangat berperan dalam kemajuan pendidikan. Bahkan kemajuan
pendidikan di negara Finlandia termasuk menganut sistem atau filsafat Ki Hadjar
Dewantara. Sebutan Ki, berarti orang
yang berpengaruh. Jika dalam Islam ada sebutan Ustad, yang berarti guru besar. Tokoh yang berpartisipasi secara
publik adalah Ki Hadjar Dewantara. Karena pengaruh politik, maka nama beliau
menjadi Ki Hadjar Dewantara. Hal tersebut dilakukan agar tidak menampakkan
keadaan konglomerat. Pola yang mempengaruhi pendidikan nasional diantaranya
yaitu: pendidikan anak-anak, keluarga, kesenian, ilmu adab, bahasa, dan ilmu
jiwa. Dibagian pendidikan nasional, dalam pendidikan harus diingat bahwa
pendidikan berawal dari rasa kemerdekaan. Merdeka bukan berarti bebas.
Kemerdekaan berbeda dengan kebebasan. Independent berarti tidak ada ikatan.
Fredom atau kemerdekaan, seharusnya mengerti batasan-batasan. Muhammad Ainun
Nadjib atau biasa dikenal Cak Nun, mengemukakan “Kemerdekaan memahami batasan”.
Contohnya, kita bebas berperilaku namun ada batasan di dalam masyarakat.
Ki
Hadjar Dewantara mengemukakan bahwa untuk membentuk sistem pendidikan nasional
maka harus :
1. Berdiri
sendiri
2. Tidak
tergantung pada orang lain
3. Dapat
mengatur dirinya sendiri
Merdeka
= mengerti batasan diri. Dimensi kemerdekaan sama dengan dimensi kedirian. Ada
kesadaran semesta atau kosmik yang diwakili oleh dirimu, dipahami oleh dirimu
dinamakan memiliki rasa kemerdekaan. Kemandirian itu tiak harus dimaknai sama
sekali tidak tergantung pada orang lain.
Hubungan
pengajaran dengan bangsa :
Pengajaran
nasional adalah pengajaran yang selaras dengan kehidupan bangsa. Bangsa yang
lupa adalah bangsa yang dapat dikatakan atau dikategorikan dia yang melupakan /
dilupakan, dia yang dilalaikan / melalaikan.
Wassalamu’alaikum
wr.wb.
Artikel terkait lainnya
14120086 MIA TRISTIANA
15120131 AHMAD HIDAYAT
15120139 DICKRI TIFANI BADI
15120206 PUTRI AMALIAH
15120374 ACHMAD AGUNG PRASETYO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar